Kamis, 25 Desember 2014

Pentingnya Tanaman Obat Keluarga

images (4)

Tanaman obat keluarga (Toga) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.

Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman ru­mah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk mem­budidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.

Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. “Budidaya toga dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dila­kukan secara individual. Setiap keluarga dapat mem­budidayakan tanaman obat secara mandiri dan meman­faatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga,” ulas Rosnini Savitri Kepala Dinas Kesehatan Sumbar.

Flora dan fauna serta mineral yang berkhasiat seba­gai chat harus dikembangkan dan disebar luaskan agar maksimal mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat. Khususnya untuk tanaman chat penyebar luasannya dapat dilakukan melalui toga. “Pengertian toga Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Taman obat keluar­ga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membu­didayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan,” ucapnya menjelaskan.

Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pemanfaatan Ta­na­man Obat Berbicara ten­tang pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru.

“Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam seki­tarnya mulai dari Baru itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitar­nya untuk memenuhi keper­luan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-obatan dalam angka meng­atasi masalah-masalah kese­hatan yang dihadapinya,” katanya lagi.

Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa chat yang berasal dari sum­ber bahan alam khususnya tanaman telah memper­lihat­kan peranannya dalam penye­lenggaraan upaya-upaya kese­hatan masyarakat.

Pemanfaatan toga juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang  dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak,  saledri, pepaya dan lain-lain. Juga sebagai sarana untuk pelestarian alam.

“Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudi­dayaan­nya  kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh tumbuhan akan meng­alami  kepunahan. Peman­faatan toga juga dapat diipa­kai sebagai sarana penyebaran gerakan penghijauan.

Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dian­jurkan penye­barlu­asan pena­naman ta­naman obat yang berbentuk pohon-pahon misal­nya pohon asam, pohon keda­ung, pohon treng­guli dan lain-lain,” tuturnya.

Secara ekonomis pe­man­faatan toga dapat digunakan sebagai sarana untuk pemer­taan pendapatan Toga disam­ping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber pengbasilan bagi keluarga tersebut. “Selain itu peman­faatan toga juga sebagai sarana keindahan dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di  sekitarnya. Untuk meng­hasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman  yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan ru­mah,” jelasnya.

Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu.Pada perte­ngahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) meng­umumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.

“Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang dite­liti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 &ndash 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus.[3] Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat diguna­kan untuk obat-obatan. Se­lanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan sema­kin berkembang,” jelasnya mengakhiri. (h/vin)

 

Sumber: http://www.harianhaluan.com/

Cara Menjalani Pola Hidup Sehat Yang Benar

Bagaimana cara menjalani pola hidup sehat yang benar pasti merupakan suatu pertanyaan yang sering anda tanyakan keberbagai nara sumber yang berhubungan dengan kesehatan bukan ? Pertanyaan ini juga yang membuat setiap orang menjadi penasaran, bagaimana bisa menjadi sehat, jika pola hidupnya saja tidak sehat. Sebenarnya pola hidup yang benar tidaklah susah akan tetapi juga tidaklah gampang, karena setiap mempunyai kondisi tubuh yang berbeda-beda. Ada yang bergadang tiap hari, akan tetapi tidak mempengaruhi kesehatannya, akan tetapi ada yang bergadang hanya 1 hari langsung mengalami demam atau meriang. Hal ini disebabkan daya tahan seseorang yang berbeda-beda. Akan tetapi pada dasarnya setiap manusia pasti mengingikan pola hidup yang sehat, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaimana caranya. Disini saya akan berbagi pengalaman bagaimana cara menjalani pola hidup sehat yang baik dan benar menurut berbagai sumber kesehatan yang ada sekarang. Langsung saja: 


1. Tidur yang teratur dan cukup, pola tidur yang sehat sebenarnya dari jam 9 malam sampai dengan jam 6 pagi. Karena jam tidur yang normal dan sehat adalah 8-9 jam. Jika anda tidur kurang atau lebih dari 8-9 jam, akan ada kemungkinan anda akan mengalami sesuatu yang membuat anda menjadi tidak sehat. Jadi ingat!!! tidur yang yang cukup itu sangat penting. 

2. Makan makanan 4 sehat 5 sempurna juga merupakan pola makan yang sehat, dan minimal 3 kali sehari. adapun makanan 4 sehat 5 sempurna tidak perlu saya jelaskan disini, akan dapat mengetahui dengan melihat artikel saya yang lain. 

3. Jika anda seorang pekerja, jam kerja anda maksimal 10 jam saja, jika lebih dari itu ditakutkan tubuh anda akan rentan terhadap penyakit karena terlalu berlebihan dalam penggunaannya dalam bekerja. Karena tubuh memerlukan istirahat juga untuk mengembalikannya ke keadaan yang normal kembali. Jika tubuh anda dalam keadaan tidak normal, makanya ada kemungkinan anda akan mudah terserang penyakit.

4. Jauhi rokok, makanan cepat saji, minuman beralkohol dan lainnya yang dapat merusak organ tubuh anda. 

5. Dan yang terakhir teratur dalam berolahraga, minimal 3 kali seminggu. Karena olahraga sangatlah penting dalam menjaga keseimbangan tubuh anda dan dapat menjaga tubuh anda tetap bugar. 


Sebenarnya masih banyak lagi pola hidup sehat yang lainnya, akan tetapi yang saya jelaskan disini merupakan garis besar dari menjalani pola hidup sehat yang benar, tinggal anda tambahkan lagi didalam keseharian anda. Demikianlah pengalaman yang dapat saya berikan dalam cara menjalani pola hidup sehat yang benar, semoga bermanfaat bagi anda. Dan salam sehat. 


Sumber: www.duniainformasikesehatan.com
Minggu, 07 Desember 2014

Kampung Wisata Lingkungan di Tangkilan

PENYULUHAN KAMPUNG WISATA LINGKUNGAN

Kampung wisata lingkungan merupakan sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik lingkungan seperti keindahan alam yang patut dibanggakan. Dan lingkungan yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan dalam pembentukan kampung wisata lingkunagn tersebut. Kampong wisata merupakan salah satu bentuk pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran perekonomian masyarakat setempat dengan cara memanfaatkan segala potensi sumber daya yang berupa sumber daya alam dan buatan yang dapat dijadikan daya tarik wisata, seperti keadaan alam, flora, fauna, hasil karya manusia, budaya kehidupan asli. Menurut priasukmana (2001), pembangunan desa wisata bertujuan untuk :

a. Mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan pariwisata dengan menyediakan obyek wisata alternatif.

b. Menggali potensi desa untuk wisata pembangunan masyarakat sekitar.

c. Memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha bagi penduduk desa, sehingga bias meningkatkan kesejahteraan dan kualitashidup masyarakat desa.

d. Mendorong masyarakat kota yang relatif memiliki tingkat perekonomian yang mapan agar dapat berkunjung ke desa untuk berwisata.

e. Menumbuhkan rasa bangga bagi masyarakat desa untuk tetap tinggal di desanya serta mengurangi tingkat urbanisasi.

Dalam proses perencanaan pembentukan desa wisata lingkungan tidak dapat dipisahkan dari partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu caranya adalah masyarakat harus memiliki sikap, perilaku melindungi, memelihara dan memanfaatkan kepemilikan seni budaya, lingkungan, nilai – nilai tradisi yang dapat mendorong kelestarian promosi desa itu sendiri. Partisipasi harus bisa mengubah masyarakat dari hanya obyek menjasi subyek pembangunan dan karenanya harus menguntungkan mensejahterakan masyarakat.

PENGOLAHAN TANAMAN TOGA MENJADI BARANG EKONOMIS SEPERTI PEMBUATAN JAMU INSTAN

Tanaman obat keluarga (TOGA) Merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Budadaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah dibidang obat – obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Kunyit sebagai salah satu bahan rempah, sudah digunakan sejak lama oleh masyarakat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit juga sudah mulai digunakan sejak dulu. Kunyit memiliki kandungan kimia yang berguna untuk kesehatan tubuh, antara lain : Kurkumin, minyak asitri.

Dalam bidang pengobatan tradisional, kunyit banyak digunakan sebagai bahan ramuan jamu, dan hasiat kunyit ini telah terbukti secara ilmiah sebagai agen anti diabetes, anti inflamasi (anti radang), anti oksidan, anti mikroba, anti kanker, anti tumor dan penurun kadar kolesterol. Selain dapat memberikan manfaat, ternyata kunyit juga bisa menimbukkan efek samping pada tubuh, antara lain :

· Menyebabkan gangguan pada lambung.

· Bisa menimbulkan rangsangan pada rahim, sehingga wanita hamil dan ibu menyusui sebisa mungkin mengurangi konsumsi kunyit.

· Bagi anda yang sedang menjalakan kemoterapi, sebaiknya tidak mengkonsumsi kunyit karena bisa menurunkan efek kemoterapi.

Kamis, 04 Desember 2014

Profil Padukuhan Tangkilan

Letak Geografis
Padukuhan Tangkilan terletak di sebelah barat-selatan dari wilayah Desa Sidoarum dengan batas-batas :
· Utara     : Padukuhan Cokrokonteng Desa Sidoarum
· Timur     : Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping
· Selatan : Desa Balecatur Kecamatan Gamping
· Barat     : Desa Sidokarto Kecamatan Godean
PETA Wilayah Padukuhan Tangkilan
clip_image002
 
 
clip_image004
  Luas Wilayah Padukuhan Tangkilan adalah 207.364 M2/20,7364 Ha yang terdiri dari :
· Tanah Pekarangan : 112.422m2/11,2422 Ha
· RT.01 / RW.22 : 12.404 Ha
· RT.02 / RW.22 : 18.059 Ha
· RT.03 / RW.22 : 25.984 Ha
· RT.04 / RW.23 : 22.445 Ha
· RT.05 / RW.23 : 23.182 Ha
· RT.06 / RW.23 : 5.511 Ha
· RT.07 / RW.23 : 4.837 Ha
· Tanah Sawah : 94.942 m2/9,4942 Ha.
· Bulak Ploso    : 22.019 Ha
· Bulak Ringin   : 54.786 Ha
· Bulak Sono     : 18.137 Ha
VISI Padukuhan Tangkilan
Memberdayakan keunggulan warga dengan menggali dan mengembangkan segala potensi, kreatifitas dan daya kreasi sumber daya alam dan sumber daya manusia, menuju Tangkilan yang lebih sejahtera, adil dan makmur dengan mengedepankan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Misi Padukuhan Tangkilan
1. Peningkatan Taraf Hidup Keluarga
2. Peningkatan Kwalitas Pendidikan dan Keterampilan Warga
3. Penataan lingkungan yang bersih, indah dan nyaman menuju Padukuhan Tangkilan Sehat dalam upaya pencanangan Tangkilan sebagai kampung Wisata Lingkungan Hidup 2017
4. Penggalian potensi alam dan potensi warga dalam upaya pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif
5. Pelestarian Budaya dan kesenian tradisional
Topografi
· Luas kemiringan lahan rata-rata Datar ( 0-2 % ) = 6,8 Ha
· Ketinggian di atas permukaan air laut ( rata-rata ) 120 m
Keadaan Iklim
· Suhu : 26, 7 0C
· Kelembaban Udara : 65 %
· Curah Hujan : 7,7 mm
· Kecepatan Angin : 5 – 38 Knot
Administrasi Kependudukan
· Wilayah padukuhan Tangkilan dibagi menjadi :
- 2 Rukun Warga ( RW ) yaitu RW.22 dan RW.23
- 7 Rukun Tetangga ( RT ) yaitu :
RT.01-RT.02 dan RT.03 masuk wilayah RW.22
RT.04-RT.05-RT.06 (GPS) dan RT.07 (GIS) masuk wilayah RW.23
· Jumlah Kepala Keluarga ( KK ) : 374 Jiwa, terdiri dari
Laki – Laki  : 314 Jiwa
Perempuan : 60 Jiwa
· Jumlah Penduduk : 1.311 Jiwa
Laki – Laki : 628 Jiwa
Perempuan : 683 Jiwa

Pendidikan
- Belum sekolah
: 118 Jiwa
- Tidak sekolah
: 129 Jiwa
- TK / Play Group
: 39 Jiwa
- SMP
: 157 Jiwa
- SMA
: 353 Jiwa  
- SD
: 334 Jiwa
- D1-2-3
: 47 Jiwa
- S1-S2
: 134 Jiwa


Pekerjaan
- Pensiunan
: 9 Jiwa
- Pelajar
: 257 Jiwa
- Pedagang
: 29 Jiwa
- Mahasiswa
: 33 Jiwa
- Bakul
: 38 Jiwa
- Petani
: 19 Jiwa
- PNS
: 38 Jiwa
- Karyawan Swasta
: 214 Jiwa
- Guru Swasta
: 8 Jiwa
- Wiraswasta
: 91 Jiwa
- Dosen
: 3 Jiwa
- Buruh
: 189 Jiwa
- Purnwirawan
: 1 Jiwa
- Ibu Rumah Tangga
: 181 Jiwa
- Lain-Lain
: 194 Jiwa
Agama

-     Islam
: 1.276 Jiwa
-     Kristen
: 16 Jiwa
-     Katholik
: 16 Jiwa
-     Hindu
: 0 Jiwa
-     Budha
: 3 Jiwa